,

Tiga Kebakaran dalam 48 Jam Gegerkan Samarinda, Warga Diminta Lebih Waspada

Tiga Kebakaran dalam 48 Jam Gegerkan Samarinda, Warga Diminta Lebih Waspada

Samarinda – Dalam kurun waktu kurang dari 48 jam, tiga insiden kebakaran terjadi di Kota Samarinda. Kejadian ini membakar sejumlah bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga hotel dan panti pijat. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Meski tidak ada korban jiwa, warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama terkait risiko korsleting listrik di musim kemarau.

1. Kebakaran di Hotel Atlet – 18 Juni 2025

Kebakaran pertama terjadi pada Rabu malam, 18 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA, di Hotel Atlet, kawasan GOR Kadrie Oening. Api diduga berasal dari korsleting listrik di ruang instalasi kabel.

Bangunan hotel mengalami kerusakan cukup parah pada beberapa bagian. Beruntung, hotel dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa. Tim pemadam yang tiba cepat berhasil mengendalikan api dalam waktu singkat.

2. Kebakaran di Panti Pijat Mutiara Massage – 20 Juni 2025

Dua hari kemudian, Kamis, 20 Juni 2025, sekitar pukul 14.20 WITA, api melahap lantai dua Panti Pijat Mutiara Massage di Jalan Bukit Alaya. Bagian yang terbakar digunakan sebagai ruang istirahat karyawan.

Meski tidak menelan korban, kerugian material cukup besar. Petugas pemadam berhasil memadamkan api dalam waktu kurang dari 30 menit setelah menerima laporan.

3. Kebakaran di Jalan Wolter Monginsidi – 21 Juni 2025

Kebakaran ketiga terjadi pada Sabtu dini hari, 21 Juni 2025, pukul 03.40 WITA, di Jalan Wolter Monginsidi. Tiga rumah berdempetan hangus terbakar. Pemilik rumah, termasuk pasangan lansia, berhasil menyelamatkan diri.

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda mengerahkan 10 unit mobil pemadam dan 40 personel. Api berhasil dipadamkan tanpa korban jiwa, tetapi kerugian diperkirakan lebih dari Rp 200 juta.

⚠️ Peringatan dan Imbauan

Dinas Pemadam Kebakaran mengingatkan warga agar:

  • Memeriksa instalasi listrik secara berkala
  • Tidak menumpuk sambungan kabel
  • Memastikan kompor, lilin, dan alat pemanas dimatikan setelah digunakan
  • Mewaspadai penggunaan alat elektronik, terutama di musim kemarau

Dengan tiga kebakaran yang terjadi dalam waktu berdekatan, peristiwa ini menjadi peringatan penting akan bahaya kebakaran. Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan selalu siap menghadapi bencana, sekecil apa pun risikonya. (Supriyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *