,

Jokowi Tegaskan Tak Akan Jadi Ketum PSI: “Biarkan Anak Muda yang Memimpin”

Jokowi Tegaskan Tak Akan Jadi Ketum PSI: “Biarkan Anak Muda yang Memimpin”

SOLO, Harianetam.id – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan maju sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pernyataan ini disampaikan langsung kepada awak media saat ditemui di kediamannya di kawasan Sumber, Solo, Kamis (26/6/2025).

“Yang muda-muda saja lebih baik. Yang muda-muda saja,” ujar Jokowi singkat namun tegas, menanggapi isu yang sempat mengaitkan namanya dengan bursa calon Ketum PSI.

Klarifikasi Isu Politik Pascakaesang

Spekulasi mengenai kemungkinan Jokowi memimpin PSI muncul setelah Kaesang Pangarep, putra bungsunya, menjabat sebagai Ketua Umum PSI sejak September 2023. Namun, Jokowi memilih untuk menepis wacana tersebut dengan sikap jelas: ia tidak akan mengambil alih kepemimpinan partai mana pun.

“Saya menyerahkan kepada semua kandidat muda. Semuanya baik, dan saya beri restu,” tambah Jokowi, mengisyaratkan dukungannya terhadap regenerasi politik.

Simbol Dukungan bagi Generasi Muda

Meski tidak secara eksplisit bergabung dalam struktur PSI, kedekatan Jokowi dengan partai tersebut kerap terlihat dalam berbagai kesempatan. Kehadiran elite PSI dalam kegiatan nonformal keluarga Jokowi turut memperkuat hubungan personal-politik antara keduanya.

Namun, keputusan Jokowi untuk tidak mengambil alih kepemimpinan PSI dinilai banyak pihak sebagai langkah elegan menjaga netralitas politik di masa transisi pemerintahan, sekaligus memberi ruang bagi anak muda untuk tampil.

“Ini sudah era anak-anak muda. Biarkan mereka berkarya dan mengambil peran yang lebih besar,” tegas Jokowi.

Tetap Dukung Regenerasi Politik

Jokowi menegaskan bahwa meskipun tidak aktif secara langsung di partai politik pasca-purna tugas sebagai presiden pada 2024, dirinya tetap berkomitmen mendorong keterlibatan anak muda dalam politik nasional.

Dengan pernyataan ini, Jokowi seolah menutup pintu untuk keterlibatan dalam posisi strategis partai, setidaknya dalam waktu dekat, namun membuka jalan luas bagi generasi baru politik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *