Samarinda – HarianEtam.id, Media sosial kini menjadi ruang utama anak muda untuk berkomunikasi, berekspresi, bahkan berbisnis. Namun di balik peluang, ruang digital juga menyimpan ancaman serius: penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hingga jeratan hukum akibat salah langkah dalam bermedsos.
Menyadari risiko itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur meluncurkan program edukasi literasi digital. Program ini menyasar pelajar, mahasiswa, hingga komunitas pemuda agar tidak sekadar aktif di media sosial, tetapi juga cerdas dan bertanggung jawab.
“Media sosial itu pisau bermata dua. Bisa jadi sarana berkarya, tapi bisa juga berbalik menjadi masalah hukum jika tidak digunakan dengan bijak,” tegas Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, saat kegiatan literasi digital di Kutai Barat, pekan lalu.
Materi: Dari UU ITE hingga Teknik Deteksi Hoaks
Dalam sesi edukasi, peserta dibekali sejumlah materi praktis:
- Pasal-pasal krusial dalam UU ITE yang sering menjerat pengguna media sosial.
- Etika komunikasi digital, termasuk batas antara kritik, opini, dan ujaran kebencian.
- Strategi membangun reputasi daring positif, agar media sosial jadi portofolio, bukan jebakan.
- Teknik memilah dan memverifikasi informasi, untuk mengantisipasi arus hoaks yang kian deras.
Dispora Kaltim menghadirkan akademisi bergelar profesor, praktisi media, dan aktivis komunitas digital sebagai narasumber. Pola ini dipilih agar anak muda tidak hanya mendapat teori, tapi juga pengalaman langsung dari berbagai sudut pandang.
Target: Menjangkau Seluruh Kabupaten/Kota
Program literasi digital ini telah bergulir di sejumlah daerah, dengan Kutai Barat sebagai titik terbaru. Ke depan, Dispora menargetkan seluruh kabupaten/kota di Kaltim masuk dalam jangkauan.
“Kami ingin generasi muda Kaltim jadi pengguna media sosial yang produktif, kreatif, dan taat hukum. Bukan korban, apalagi pelaku pelanggaran digital,” tambah Hasbar.
Dispora berkomitmen memperluas cakupan peserta, termasuk komunitas kreatif, pelaku UMKM digital, hingga organisasi mahasiswa.
Catatan HarianEtam.id
Kalimantan Timur, yang tengah bersiap sebagai ibu kota negara, membutuhkan ekosistem digital sehat. Sayangnya, data nasional masih menunjukkan tingginya kasus penyebaran hoaks dan pelanggaran UU ITE di kalangan anak muda.
Langkah Dispora Kaltim patut diapresiasi, namun tantangan berikutnya lebih besar: apakah edukasi ini bisa berkelanjutan, terukur, dan benar-benar mengubah perilaku digital generasi muda?
Kirim laporan & pengalaman Anda ke email : media@harianetam.id
Editor: Tim Harianetam.id
Baca berita investigatif, edukatif, inspiratif, dan informatif lainnya hanya di Harianetam.id
Tinggalkan Balasan