DPPKB Optimis Capai Target Penurunan Stunting Melalui Program Genting 

Foto: Kepala BPPKB Samarinda Deasy Evriyani. Sumber: (harianetam.id/AS)
banner 120x600
banner 468x60

Samarinda, Harianetam.id – Dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melakukan penandatanganan Komitmen Mitra Kerja bersama PT PLN (Persero) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur pada Senin, (13/10/2025) di Aula Kecamatan Samarinda Ulu.

Kepala Dinas DPPKB Kota Samarinda, Deasy Evriyani mengatakan, bahwa program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mencapai target nasional penurunan stunting sebesar 18 persen pada tahun 2025.

“Program ini merupakan salah satu gerakan quick wins dari Kementerian Keperdudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga/BKKBN) Republik Indonesia. Kota Samarinda sudah on going dari total 2.127 target stunting. Kita tinggal sisa 555 sasaran Keluarga Resiko Stunting yaitu (Baduta) bayi dua tahun dan ibu menyusui yang menjadi sasaran utama kami,” paparnya.

Untuk diketahui, Genting merupakan sebuah program gotong royong yang bertujuan mencegah stunting melalui bantuan kepada keluarga berisiko stunting. Program ini mengajak masyarakat untuk berperan sebagai orang tua asuh yang memberikan dukungan berupa bantuan nutrisi, edukasi, serta pendampingan kesehatan dan non-nutrisi, terutama untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita berusia 0-23 bulan.

“Hingga hari ini kita sudah menandatangani dengan dua mitra kerja, yaitu pertama adalah LAN RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur dan dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN),” sampainya.

Ia menambahkan, bahwa mitra kerja dunia usaha BUMN, BUMD yang ada di Kota Samarinda sangat peduli dan mau menjadi orang tua asuh.

“Alhamdulillah lagi, dari PLN target yang kami sampaikan yaitu dengan menyumbangkan sebesar Rp15.000 menyesuaikan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Tetapi ternyata LAN menaikkan harganya. Yang untuk Baduta sebesar Rp25.000, kalau Ibu Menyusui Rp35.000 ini adalah suatu prestasi yang sangat baik,” terangnya.

Deasy mengatakan, program tidak akan berhenti hanya sampai di sini, tetapi mitra Genting sudah berkomitmen untuk keberkelanjutan program tersebut.

“Tentunya ini menjadi tanggung jawab kami untuk nanti mengklasifikasi pihak-pihak yang memiliki prioritas untuk diberikan. DPPKB akan bekerjasama dengan 10 Kecamatan dan 59 Kelurahan untuk nanti berusaha lagi menyebar berita baik ini kepada mitra kerja yang lain untuk kami ajak,” ungkapnya.

Pihaknya akan mencari lokus-lokus lain dan menyisir yang sisa target yang telah di validasi sebanyak 555 keluarga resiko stunting di seluruh Kota Samarinda.

Sementara untuk pelaksanaannya Genting melalui 2 cara, yakni pemberian nutrisi, yang kedua adalah Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) melalui sosialisasi atau penyuluhan edukatif.

“Genting disupport bukan hanya dengan mitra kerja, tapi sudah disupport oleh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh DINAS Kesehatan melalui Dana Alokasi Khusus Non-fisik (DAK). Lalu juga dengan adanya program Presiden Pak Prabowo yaitu melalui Makan Bergizi Gratis (MBG),” tambahnya.

Ia berharap, dengan berkolaborasinya seluruh elemen, akan membuat percepatan penurunan stunting semakin signifikan.

“Melalui Genting ini terlihat, bahwa stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Pak Wali Kota saja atau salah satu perangkat daerah. Tapi menjadi tanggung jawab semua lini, yang dikerjakan dengan gotong royong. Mudah-mudahan seluruh sektor dan masyarakat juga mau membantu kami untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

banner 325x300
Keep In Touch

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *