Domino Kontroversi: Menteri Kehutanan & Mafia Hutan?
Samarinda, Harianetam.id Nama Menteri Kehutanan mendadak jadi sorotan setelah fotonya bermain domino bersama seorang mantan tersangka pembalakan liar beredar luas. Publik pun bereaksi keras. Bagi sebagian orang, gambar itu bukan sekadar pertemuan santai, melainkan simbol kedekatan antara pejabat negara dengan pihak yang pernah terlibat dalam perusakan hutan Indonesia.
Menteri akhirnya buka suara. Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai kekhilafan dan tidak ada maksud tertentu di baliknya. Ia pun meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia. Namun, apakah sekadar permintaan maaf cukup untuk menjawab keresahan publik
Sebagai pejabat tinggi yang bertanggung jawab menjaga hutan Indonesia, Menteri Kehutanan seharusnya menjadi representasi dari komitmen pemerintah dalam memberantas pembalakan liar. Apalagi, PresidenPrabowo sejak awal kepemimpinannya menegaskan pentingnya pengelolaan hutan berkelanjutan dan penindakan tegas terhadap mafia kehutanan.
Fakta bahwa seorang menteri terlihat akrab dengan mantan tersangka kasus besar menimbulkan tanda tanya. Apakah ada hubungan lebih jauh? Apakah sekadar pertemuan pribadi? Atau ini sinyal lemahnya garis batas antara pejabat dan aktor yang pernah terlibat kejahatan lingkungan
Sejumlah lembaga lingkungan menilai permintaan maaf ini tidak cukup. Mereka mengingatkan bahwa kasus-kasus pembalakan liar hingga kini masih menghantui Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Aktivitas ilegal tersebut bukan hanya merusak hutan, tetapi juga memperparah krisis iklim, memicu banjir bandang, dan kebakaran hutan.
“Pejabat publik tidak boleh memberi ruang kompromi, apalagi menormalisasi hubungan dengan aktor-aktor bermasalah. Ini bukan sekadar soal etika, tapi soal komitmen negara melawan kejahatan kehutanan,” ujar salah satu aktivis lingkungan
Kasus ini bukan hanya soal Menteri Kehutanan, tapi juga menjadi ujian bagi Presiden Prabowo. Apakah ia akan menutup mata dan menganggap permintaan maaf sudah cukup? Ataukah ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa pemerintahannya benar-benar serius memberantas mafia kehutanan?
Bagi publik, citra pemerintah dipertaruhkan. Satu foto bisa mengguncang kepercayaan, apalagi jika menyangkut isu sensitif seperti kehutanan yang berdampak pada kehidupan jutaan orang
Kini, publik menunggu langkah konkret. Permintaan maaf hanyalah awal. Transparansi, pengawasan, dan tindakan nyata jauh lebih penting. Sebab, tanpa itu, kasus ini akan mudah dilupakan, sementara hutan Indonesia terus ditebangi secara ilegal, dan publik makin apatis terhadap janji-janji pemerintah.
Apakah Menteri Kehutanan akan membuktikan komitmennya? Atau peristiwa ini akan tercatat sebagai salah satu potret lemahnya integritas pejabat negara di era Prabowo?(ZFA)
Baca berita investigatif, edukatif, inspiratif, dan informatif lainnya hanya di Harianetam.id
Penulis Zul Fadly Amir